Rabu, 17 Oktober 2012

PABERIK KARYA 2

Hari Jum'at ini, tanggal 19 Oktober 2012, Teater Tjerobong Paberik bakalan ngadain Paberik Karya keduanya.. Gak akann kalah deh dari Paberik Karya pertama yang kemarin.. Lebih dari 3 pementasan akan ditampilkan di acra tersebut, dengan pementasan utama berjudul "BENDERA 1/2 Tiang".. Pementasan tersebut sudah pernah dipentaskan sebelumnya dalam acara Launching Angkatan 14, dan sekarang digarap lagi dengan polesan baru yang lebih apik. Makanya, buat kalian jangan sampe ketinggalan deh buat nonton pementasannya.. bakalan beda dari pementasan sebelumnya. cuma dengan bayar 5rb aja, udah bisa menikmati pmentasan yang sangat keren .. :)

yuuukk.. BERKARYA ..


Paberik Karya 1


Mahasiswa Baru 2012 telah dataaangg.. Mari kita sambut dengan tangan hangat .. :)
Tepat pada bulan September kemarin, kita ngadain acara Paberik Karya pertama khusus untuk penyambutan MABA 2012.. Pementasan yang diadakan malam hari sekitar pukul 19.00 tersebut, dihadiri lumayan banyak penonton, terutama dari MABA itu sendiri. Pementasan yang diadakan terdiri dari 4 pementasan, antara lain, pembacaan puisi oleh Butek dan Hipid, Pementasan “BINGUNG” oleh Palkon, Koseh , Wale, Suti, dan Jakri, Kampung Maling oleh Mugo, Boncek, Sukri, Oyet, Bacok dan Geroh, serta pementasan dari Adult dan Koseh. Tak ketinggalan pula Monolog dari Mugo yang berjudul Mondista Part II.

PUISI "NEGERI PARA BEDEBAH"
Karya:Adhie Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah

Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?

Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah

Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah

Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah

Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan



BINGUNG

Pementasan ini menceritakan tentang seorang mahasiswa baru yang bingung akan lingkungan barunya. Setelah mencari tahu apa saja yang ada di sekitarnya, si Mahasiswa tersebut melihat perkumpulan dimana di sana ada orang-orang yang bisa berakting, menari, menyanyi, dll yang membuat dia tertarik. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang ditunjukan oleh perkumpulan tersebut yang sangat ia inginkan selama ini. Perkumpulan tersebut tiada lain tiada bukan yaitu Teater Tjerobong Paberik.




KAMPUNG MALING

Kampung Maling, itulah judul dari pementasan ini. Pementasan yang menceritakan tentang sebuah perkampungan kecil dimana perkampungan tersebut dihuni oleh mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai maling. Mereka yang menganggap maling itu sebagai pekerjaan yang sangat mengasyikan, menghasilkan banyak uang dan menjadikan mereka sebagai orang yang dihormati di lingkungannya. Memang di negeri kita ini, yang benar jadi salah dan salah biasanya selalu dibenarkan..



MONDISTA

MONDISTA adalah sebuah monolog yang artinya monolog antara komdis dan peserta. Monolog ini dibawakan oleh Mugo yang menceritakan tentang pengalaman pada saat OSMATEK antara Komdis (Komisi Disiplin) dan peserta (Mahasiswa Baru). Dalam cerita ini Komdis merupakan tokoh yang antagonis yang bertugas untuk mendisiplinkan para mahasiswa baru.




















Persiapan di Belakang Panggung

Pembacaan Naskah
Pemasangan Lampu