Mahasiswa Baru 2012 telah
dataaangg.. Mari kita sambut dengan tangan hangat .. :)
Tepat pada bulan September kemarin, kita
ngadain acara Paberik Karya pertama khusus untuk penyambutan MABA 2012.. Pementasan
yang diadakan malam hari sekitar pukul 19.00 tersebut, dihadiri lumayan banyak
penonton, terutama dari MABA itu sendiri. Pementasan yang diadakan terdiri dari
4 pementasan, antara lain, pembacaan puisi oleh Butek dan Hipid, Pementasan
“BINGUNG” oleh Palkon, Koseh , Wale, Suti, dan Jakri, Kampung Maling oleh Mugo,
Boncek, Sukri, Oyet, Bacok dan Geroh, serta pementasan dari Adult dan Koseh.
Tak ketinggalan pula Monolog dari Mugo yang berjudul Mondista Part II.
PUISI "NEGERI PARA BEDEBAH"
Karya:Adhie Massardi
Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala
Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah
Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
Karya:Adhie Massardi
Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala
Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah
Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
BINGUNG
Pementasan ini menceritakan tentang seorang mahasiswa baru yang bingung akan lingkungan barunya. Setelah mencari tahu apa saja yang ada di sekitarnya, si Mahasiswa tersebut melihat perkumpulan dimana di sana ada orang-orang yang bisa berakting, menari, menyanyi, dll yang membuat dia tertarik. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang ditunjukan oleh perkumpulan tersebut yang sangat ia inginkan selama ini. Perkumpulan tersebut tiada lain tiada bukan yaitu Teater Tjerobong Paberik.
Pementasan ini menceritakan tentang seorang mahasiswa baru yang bingung akan lingkungan barunya. Setelah mencari tahu apa saja yang ada di sekitarnya, si Mahasiswa tersebut melihat perkumpulan dimana di sana ada orang-orang yang bisa berakting, menari, menyanyi, dll yang membuat dia tertarik. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang ditunjukan oleh perkumpulan tersebut yang sangat ia inginkan selama ini. Perkumpulan tersebut tiada lain tiada bukan yaitu Teater Tjerobong Paberik.
KAMPUNG MALING
Kampung Maling, itulah judul dari pementasan ini. Pementasan yang menceritakan tentang sebuah perkampungan kecil dimana perkampungan tersebut dihuni oleh mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai maling. Mereka yang menganggap maling itu sebagai pekerjaan yang sangat mengasyikan, menghasilkan banyak uang dan menjadikan mereka sebagai orang yang dihormati di lingkungannya. Memang di negeri kita ini, yang benar jadi salah dan salah biasanya selalu dibenarkan..
MONDISTA
Persiapan di Belakang Panggung
Pembacaan Naskah |
Pemasangan Lampu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar