Resital Teater Tjerobong Paberik yang berjudul “FULAN BIN FULAN” pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 18.30 di GSG STTT di Sutradarai oleh Putut “ DOSENG “ Indra yang sekaligus berperan sebagai Baskoro, beserta Asisten Sutradaranya sekaligus peMake-Up para pemainnya yaitu Mega “Mupon “ Muslimah, dan para pemain teater dan yang begitu lincah memerankan perannya dengan baik serta para crew yang telah bertugas dengan baik .Mereka yang berperan demi tersukseskannya pentas kali ini yaitu ada Asri “Halo” Affandi berperan sebagai Fulan, Cindy “CAKOS” Esha berperan sebagai Santi istri Fulan, Isvy “OOG” sebagai Lisa yang berperan menjadi wanita yang menggoda Fulan, Aas “SUSAN” Saswati berperan sebagai ibu Fulan sekaligus sebagai penata kostum, Kevin “Kumar “ Clay berperan sebagai Anak Baskoro sekaligus bertugas sebagai Stage Manager, dan Akhmad “Obir” Haidar sebgai penata cahaya yang memainkan cahaya panggung dengan indah.
Berikut Sinopsis dari Resital Teater Tjerobong Paberik ( TJP ) “FULAN BIN FULAN”
Air Susu dibalas air tuba, kebaiakan dibalas dengan kejahatan, habis manis sepah dibuang. Semua peribahasa itu dapat tertuang dalam pribadi seseorang menjadi karakter. Jalan hidup manusia seperti roda kadang diatas kadang dibwah, mau diatas maupun dibawah ujian selalu hadir mengiringinya. Kebahagiaan bagi seseorang selalu ternilai ketika roda berada di atas, kesusahan akan selalu ternilai ketika kita berada di bawah. Semua orang akan menghalalkan segala cara untuk meraih kebahagiaan, tapi apakah pantas suatu kebahagiaan di dapat dari keringat palsu ?
Bumi berputar sesuai poros, tak pernah melawan arah karena bila melawan arus maka semua yang ada di jagad raya akan terpengaruh. Begitu juga konsep manusia harus selalu mengikuti poros karena bila melawan arus semua orang yang disekitarnya akan terpengaruh. Maka dari itu “ADIL” pikirkan kata itu lebih dalam.
Adilkah seseorang mendapatkan kesusahan yang tak sepantasnya dia dapatkan? Adilkah seseorangyang mengabdi pada kita mendapatkan balasan kekerasan? Adilkah seseorang yang memberikan kita kasihdibalas dengan cercaan.
Bagi “Fulan” adil itu adalah dirinya. Tak adil itu menurut dirinya. Selamatkan diri kalian apakah kalian seorang fulan atau akan menjadi seorang fulan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar