Karya:
Ahmadun Yosi Herfanda
Kehilangan ladang di kampung mereka
Anak-anak Indonesia merangkak
Di lorong-lorong gelap kota
Menggelepar dalam gubuk-gubuk tanpa
jendela
Anak-anak Indonesia, akan digiring ke
manakah mereka
Bagai berjuta bebek mereka bersuara
Menyanyi lagu tanpa syair dan nada
Sebelum matahari terbit, anak-anak
Indonesia
Berderet di tepi-tepi jalan raya,
menggapai-gapaikan
Tangan mereka ke gedung-gedung berkaca
Yang selalu tertutup pintu-pintunya
Dari pagi hingga sore mereka antre
lowongan kerja
Tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi
Terusir dari tanah kelahiran (demi
bendungan
dan lapangan golf, katanya) anak-anak
Indonesia
tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki
hotel,
dan biro-biro ekspor tenaga kerja
Anak-anak Indoesia, akan dibawa ke manakah
Ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi
dewa
yang bisa menolong nasib mereka?
SURAT
DARI IBU
Karya:
Asrul Sani
Pergi ke dunia anak-anaku sayang
pergi ke hidup bebas!
Sesama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Sesama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
"Tentang cinta dan hidupmu pagi
hari"
BEGITU
ENGKAU BERSUJUD
Oleh
: Emha Ainun Najib
Begitu engakau bersujud, terbangunlah
ruang
yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid
Setiap kali engkau bersujud, setiap kali
pula telah engkau dirikan masjid
Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu
masjid
telah kau bengun selama hidupmu?
Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu
meninggi, menembus langit, memasuki
alam makrifat
Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah,
seketika
bernama masjid, begitu engkau tempati
untuk bersujud
Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan
kepada
ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah
kemuliaan
Setiap butir beras yang kau tanak dan kau
tuangkan
ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat
sembahyang
Dan setiap tetes air yang kau taburkan
untuk
cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi
kumandang suara
adzan
Kalau engkau bawa badanmu bersujud,
engkaulah masjid
Kalau engkau bawa matamu memandang yang
dipandang
Allah, engkaulah kiblat
Kalau engkau pandang telingamu mendengar
yang
didengar Allah, engkaulah tilawah suci
Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang
dicintai
Allah, engkaulah ayatullah
Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu
bersujud,
karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud,
sepi
dan ramaimu bersujud, duka deritamu
bersujud
menjadilah engkau masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar