Kamis, 01 Oktober 2020

UNSUR-UNSUR PUISI

 Assalamualaikum Wr Wb pengguna internet

SALAM BUDAYA.....
VIVA TEATER..????  BRAVO !!!

Hai.... hai.... Apa kabarnya nih teman-teman??? semoga dalam keadaan yang sehat dan selalu dalam lindungan-Nya, ditengah pandemi yang belum mereda seperti ini jangan lupa untuk selalu patuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah ya....

Diantara teman-teman semua pasti tidak asing dengan karya sastra puisi. Diantara kita senang menulis dan membaca puisi maupun yang hanya menjadi penikmat karya puisi. Nah, disini Teater Tjerobong Paberik akan memberikan sedikit pengetahuan mengenai puisi.

 

Narasumber : Kang Topik

" Puisi itu bahasa yang paling memungkinkan bagi manusia untuk mengungkapkan pemikiran atau pengalaman terdalam yang sulit diungkapkan dengan bahasa biasa (keseharian)." - Kang Topik

Dalam puisi terdapat unsur-unsur penting yaitu: sintaksik (tata bahasa), semantik (tata makna), tipografi (tata letak huruf), dan versifikasi/musikalitas (tata bunyi)

1.    Sintaksis (Tata Bahasa)

Pilihan kata, susunan kalimat, dsb harus saling berkorelasi antara satu sama lain.

2.    Semantik (Tata Makna)

Tata makna terkait dengan metafora.

Misalnya :

“ Hatiku adalah ladang gersang,

dan hanya kaulah yang bisa menyuburkannya. “

 

Makna dalam penggalan puisi diatas yakni aku cinta kamu.

Tata makna merupakan pemilihan diksi untuk sebuah kiasan. Bila kita salah menaruh kata maka makna dari puisi kita tidak akan sampai ke pembaca. Misalnya ada lagu pop Indonesia yang salah fatal dari segi pilihan kata.

"Tatap matamu bagai busur panah

Yang kau lepaskan ke jantung hatiku"

Yang seharusnya dilepaskan yaitu anak panah, bukan busurnya.

3.    Tipografi (Tata letak huruf)

Sepenting apa tipografi? Itu cara pencipta puisi menyusun bait dan baris. Puisi lama biasanya punya pola yang jelas. Misalnya, Pantun : 2 sampiran 2 isi, rima a-b-a-b. Puisi modern itu lebih bebas. Di Indonesia, puisi bebas dipelopori Chairil Anwar.

Tipografi paling menonjol itu ada di aliran concretismo (puisi konkret), yang digagas para penyair Amerika Latin. Di Indonesia, puisi konkret dipelopori Sutardji Calzoum Bachri.

4.    Versifikasi / Musikalitas (Tata Bunyi)

Berkaitan dengan pembacaan puisi, seperti artikulasi, vokal, dan lain sebagainya.

Untuk penggolongan puisi sendiri sebetulnya ada banyak, akan tetapi orang sekarang biasa membedakan puisi berdasarkan zaman yakni puisi lama dan puisi baru. Ada juga yang membedakannya berdasarkan wilayah, puisi Barat dan puisi Timur. Perbedaan yang mencolok antara puisi Barat dan Timur yakni dari temanya, puisi Barat biasanya cenderung mengeksplor tema yang sekuler (non-religius). Sedangkan untuk puisi Timur cenderung mengeksplor suasana dan religius (bicara spiritualitas dan ketuhanan).

Bagaimana dengan teknik menulis puisi? Teknik menulis puisi itu berpatok pada unsur-unsur yang disebutkan diatas, dengan memperhatikan unsur-unsur tersebut dan juga berlatih menulis puisi, kita dapat membuat sebuah puisi yang bagus.



 

1 komentar:

  1. Yang penting "puisi itu harus puitis" heheh semangat berkarya semuanya!!!

    BalasHapus