Jumat, 29 Januari 2021

Menyampaikan Kritik Lewat Pantun

Sampurasun...

Salam Budata

Viva teater? Bravo!!
 


Pantun

Pantun merupakan salah satu  bentuk puisi lama. Karya sastra ini biasanya terdiri dari empat larik (baris) dengan struktur sampiran dan isi yang mengandung pesan yang ingin disampaikan. Pola sajak akhir pantun berima a-b-a-b atau a-a-a-a.

Pantun sudah menjadi budaya khas bagi masyarakat Indonesia. Hingga sekarang pantun masih sering digunakan dalam acara adat maupun kegiatan sehari-hari. Umumnya pantun berupa sastra lisan, namun sekarang telah banyak kita jumpai juga pantun yang tertullis. Jenis pantun sendiri sangat beraneka ragam, mulai dari pantun nasehat, agama, jenaka, teka-teki dan lain sebagainya. Pantun juga melatih kecepatan berfikir secara asosiatif, bahwa satu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.


Pantun kritik

Pantun ini mengungkapkan keresahan, kekecewaan, rasa ketidak puasan, maupun ketidak adilan. Biasanya kiritik ini ditujukan kepada seseorang yang menyalah gunakan kuasa sehingga merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, pantun ini berisi kritik dan sindiran  serta aspirasi dalam menanggapi hal tersebut. Berikut beberapa hasil tulisan pantuk kritik.

Makan roti berisi jamur

Jangan lupa dioles saos

                Jika ingin rakyat makmur

                Jangan korupsi dana bansos

 

Makan baso bersama kawan

Jangan lupa membawa uang receh

                Merasa dirinya bangsawan

                Tapi kelakuan menganggap remeh

 

Makan babat duduk di kursi

Nikmatnya sangatla pekat

                Jika pejabat senang korupsi

                Dampaknya kepada rakyat

 

Bunga mawar indah tapi berduri

Membuat yang memegang tersakiti

                Bahwa harta tidak dibawa mati

                Maka jangan sombong diri

 

Ketupat rasanya enak

Tapi mencari lagi nasi

Kalau ternyata uang banyak

Tapi hasil korupsi

 

Jalan-jalan pergi ke pantai

Tidak lupa membawa pacarnya

Lihat betapa rakus perangai

Uang rakyat jadi santapannya

 

Pergi ke pasar beli semangka

Perginya lewat jalan ampera

Rakyat kecil makin sengsara

Para pejabatnya bergembira ria

 

Orang meminta harus dikasih

Kalau tersesat harus bertanya

                Jika ingin indonesia bersih

                Buanglah sampah pada tempatnya


Terimakasih telah membaca😊

Follow akun media sosial Teater Tjerobong Paberik untuk melihat  kegiatan terbaru lainnya!

Instagram    : @teater_tjp

Twitter        : @TeaterTJP

Youtube      : Tjerobong Paberik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar